Senin, 16 Mei 2016

Jodoh, Sebuah Jawaban dan Bukan untuk Dipertanyakan

Tak sedikit yang selalu bertanya dan mempertanyakan tentang jodohnya, siapa jodohku?, kapan jodohku datang?, seperti apa jodohku?, dimana aku akan menemukan jodohku?, dan entah berapa banyak lagi pertanyaan-pertanyaan tentang jodoh ini dan entah berapa sering lagi pertanyaan-pertanyaan ini ditanyakan hingga terkadang pertanyaan jodoh membuat kuping memerah bagi sebagian orang.


Tak tau entah mengapa semakin menanyakan jodoh semakin bertambah kerisauan, semakin mempertanyakan tentang jodoh semakin meningkat kegalauan, semakin ditanyakan jodohnya semakin bertambah pula resah jiwanya. Entah kenapa, ah atau mungkin karena jodoh bukan untuk dipertanyakan sebab ia bukanlah sebuah pertanyaan namun sebuah jawaban.


Ya, mungkin kamu juga mengerti kalau jodoh adalah sebuah jawaban, jawaban atas doa-doa panjangmu selama ini, jawaban atas segala tingkah laku dan berbagai macam bentuk perangaimu sejak dulu, ia juga jawaban atas usaha dan itikad baikmu, ia juga sebuah jawaban atas doa ibu dan ayahmu, adik dan kakakmu, tetanggamu, sahabatmu, atau siapapun itu yang kau mintakan untuk mendoakan tentang jodohmu dan ia juga jawaban atas doa-doa jodohmu itu.



Ada hal yang mungkin sulit kita pahami, tidak mudah kita mengerti disaat DIA mempertemukan kita dengan dia. Mungkin karena DIA mempertemukan kita dengan orang yang kita tak mengenalnya sama sekali, seorang asing yang pernah singgah dalam khayal maupun lamunan kita atau juga mungkin DIA mempertemukan kita dengan orang yang begitu dekat dengan kita, sangat akrab, teman bermain waktu sekolah, tetangga sebelah rumah, atau mungkin si dia yang dulu sering bertengkar dengan kita, sering berebut permainan karet gelang atau juga mungkin orang yang sering mengalahkan kita dalam permainan kelereng atau mungkin dia yang selalu kita kalahkan dalam permainan “congklak”, ah entahlah, entah siapa orangnya.

Sering kita mendengar “Jodoh itu Pasti, siapa, dimana dan bagaimana pertemuannya misteri”. Benar memang adanya ungkapan itu, sebuah ungkapan yang membuat kita sering bertanya-tanya dan menanyakan tentang jodoh sampai kita akhirnya bingung sendiri dengan pertanyaan itu karena tak kunjung menemukannya. Namun juga sebuah ungkapan yang mungkin akan menjadi motivasi bagi kita untuk berhenti menanyakan tentang jodoh, berhenti bertanya siapa jodoh kita?, kapan jodoh kita datang ? dan bagaimana pertemuan dengannya? .


Allah maha baik, Allah sayang sama kita, Allah cinta sama kita. Yang terkadang cara mencintai dan menyayanginya tak mudah untuk kita mengerti. Termasuk dalam halnya Allah mempertemukan kita dengan jodoh kita. Mungkin ia akan pertemukan kita dengan orang yang sudah lama kita cintai dan menjadi impian kita untuk hidup bersama dengannya sehingga pernikahan menjadi sangat indah bagi kita, dunia serasa milik berdua, kebahagiaan tak terkira yang dirasa. Namun bisa jadi Allah pertemukan dengan orang yang entah siapa, kita belum begitu mengetahuinya, tak juga begitu mengenalnya apalagi mencintainya, namun pilihan hidup seolah “memaksa” kita untuk hidup bersamanya, butuh waktu untuk bisa bahagia dengannya karena untuk mencintainya saja kita mesti butuh waktu.


Allah ciptakan segala sesuatu selalu dua dan berlawanan di dunia ini, ada siang ada malam, ada hitam atau putih, ada baik ada buruk, ada laki-laki ada perempuan, ada kenikmatan ada kesulitan dan Allah juga ciptakan dua hal sebagai solusinya yaitu syukur dan sabar. Bersyukur jika Allah beri kenikmatan dan bersabar jika Allah uji dengan kesulitan. Begitu juga disaat memandang kehidupan perjodohan kita, siapapun jodoh kita, bagaimanapun pertemuan dengannya, bagaimanapun orangnya, terima dan berbahagialah dengannya.  
elmina-id.com