Kamis, 19 Mei 2016

Foto Scan Cangkul Robek Hati Eno Parinah Beredar, Polisi Bilang Ini yang Tersadis #PojokSatu

Foto Scan Cangkul Robek Hati Eno Parinah Beredar, Polisi Bilang Ini yang Tersadis

Foto CT scan gagang cangkul dari kemaluan tembus ke hati Eno Parinah beredar di media sosial. Foto tersebut menunjukkan gagang cangkul menusuk dari kelamin sampai ke hati Eno Parinah. Gagang cangkul tersebut merobek hati Eno.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti, mengatakan, sejak dirinya menjadi polisi dan menangani kasus pembunuyan, kasus Eno yang paling sadis.

“Selama saya menangani kasus pembunuhan, ini yang paling sadis,” ujar Krishna Murti, Kamis (19/5/2016), seperti dikutip dari detik.com.

Krishna mengatakan, dari hasil visum RSUD Tangerang, Eno Parinah meninggal akibat kekerasan benda tumpul. Gagang cangkul sepanjang 65 centimeter masuk ke organ tubuh Eno Parinah 90 persen.

Sementara itu, Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Handik Zusen mengatakan, dari hasil CT Scan diketahui kerusakan di bagian dalam korban hingga ke bagian dada.

“Kalau dilihat dari hasil CT scan dari pihak rumah sakit, gagang pacul hingga dada kanan setinggi iga kelima,” ujar Handik.

Dikatakan Handik, selain merusak rongga perut dan panggul, gagang cangkul tersebut juga merobek hati, merobek rongga sekat dada kanan belakang pada paru-paru kanan bagian atas. Hal itu menyebabkan luka disertai pendarahan pada rongga dada.

Menurut Hendik, dari foto komputer CT scan post mortem hasil pemeriksaan di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, yang beredar di media sosial dan online, pada foto 1 terlihat benda berwarna putih yang diberi garis kuning. Itu adalah gagang cangkul yang melukai bagian dalam tubuh korban.

Sedangkan pada foto 2, terlihat bagian putih tebal di antara paha korban yang merupakan besi cangkul. Jarak antara besi cangkul dengan gagang cangkul yang masuk tubuh korban sekitar 20 cm.

Eno Parinah merupakan karyawati pabrik plastik PT. Polyta Global Mandiri. Eno dibunuh secara sadis di kamar Mess PT. Polyta Global Mandiri, Jatimulya, Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kamis malam (11/5/2016).

(one/pojoksatu)