Jumat, 12 Agustus 2016

Biarkan Tubuh Ini Menua, Asal Cinta Kita Abadi

Adakah yang lebih romantis, dari cinta yang direstui di jalan yang halal. adalah yang lebih indah dari kisah dua anak manusia yang saling jatuh cinta pada pandangan pertama karena sebab takwa. Tidak memandang harta, tahta, dan kedudukan. Cukup dengan saling percaya karena iman, sisanya Allah yang akan mecukupi.

Aku jatuh cinta padamu pada saat pertama kali kita bertemu. Pada saat kau dengan berani bertemu ayahku dan mengutarakan niat ingin meminangku. Aku jatuh cinta padamu, pada saat aku tertunduk malu dan harus menjawab pinangan darimu. Adakah alasan aku untuk menolakmu, jika bersamamu surga yang aku rindukan terasa lebih dekat.


Ucapan cinta pertama darimu adalah ketika kau menyebut namaku di depan ayahku. Pada saat itu aku sah menjadi pendamping hidupmu. Masih terasa seperti mimpi, aku memiliki seorang suami yang akan menemani hari-hariku nanti. Menanti senja bersama, ditemani kertas dan pena untuk mengabadikan bait-bait cinta yang teha kita bina.

Biarkan tubuh ini menua bersamamu, menjadi nama yang tertulis dalam kisah hidupmu. Biarkan rambut ini memutih karena waktu, asal itu semua aku lalui bersamamu. Mari kita buat kisah cinta kita, dari susunan kata rindu yang bersatu bersama doa. Dari keyakinan akan janji sang kuasa dan kekuatan atas cinta. 

Dulu bagiku, lebih baik menunggu dirimu daripada harus jatuh cinta dengan orang yang salah. Seseorang yang belum tentu setia jika tidak berani untuk datang dan janjalin sebuah keluarga. sekarang aku bahagia telah ada di sampingmu, dan semoga bisa abadi sampai di surganya.
:: gelombang.org ::