Kata mereka aku ini orang yang naif karena masih saja mengharapkan seseorang yang kini entah sedang dimana dan bersama siapa. Ya, saat kamu memutuskan untuk pergi meraih cita-citamu, saat itulah banyak yang menyuruhku untuk melupakanmu. Katanya saat jauh dariku kamu akan mencintai orang lain yang tentunya dapat kamu genggam tangannya setiap hari.
Entah kenapa hati ini tetap merasa yakin bahwa kamu adalah jodohku, seseorang yang dikirimkan Tuhan untuk menjagaku dan mencintaiku hingga nafas ini habis. Apakah menurutmu aku juga lugu? Aku sadar soal jodoh memang cuma Tuhan yang tahu. Lalu bagaimana jika kita tidak berjodoh?
Hmmm, saat tak bisa melihat senyumanmu lagi, aku sudah sangat mengerti bagaimana rasanya menjalani hari-hari tanpa dirimu. Jadi, kalaupun kita tidak berjodoh, maka tentunya aku sudah sangat terbiasa dengan perasaan ini. Akupun akan dengan mudah menata hati ini kembali.
Tapi, ketika kamu belum dimiliki oleh seseorang dan begitu pula denganku, maka namamu akan selalu kusebut dalam doa. Ya, meskipun kau sangat jauh dimata, namun doa ini tidak pernah berhenti menyebut namamu. “Tuhan jika boleh meminta aku ingin selalu bersamanya dan menghabiskan waktu berdua. Dan semoga dia juga merasakan hal yang sama, dan semoga kita benar-benar berjodoh. Amin!”
Bintang.com