Sabtu, 06 Agustus 2016

Berharaplah Sewajarnya, Agar Tidak Terlalu Sakit Jika Kenyataan Tidak Seperti Yang Diharapkan

Sesuatu yang akhirnya pakek ‘abnget’; jagan percaya baget, jagan beraharap baget, jagan sayang baget, jagan cinta baget. Semuanya akan memiliki akhir yang bisa bikin ‘sakit banget’ itu bener banget.

Aku benar-benar mengalaminya, merasakannya, rasa sakitnya masih terasa hingga saat ini, karena hal itu baru aku alami saat ini dan detik ini juga. Aku pikir aku tidak akan mengalami hal itu, aku pikir aku adalah pengecualian, nyatanya aku salah besar. Sesuatu yang tidak sesuai dengan pengharapan itu selalu saja menyakitkan, tapi entahlah aku masih tidak mengerti cinta mengapa aku masih memiliki harapan lebih pada cinta.





Selalu Saja Harapan-Harapan Cinta Itu Menyakitkan

Orang bilang katanya aku tidak boleh berhenti berharap, aku pun melakukannya demi bisa bersama dia. Namun setiap kali aku berharap maka seketika itu juga aku harus kecewa.

Orang bilang saat berjuang kamu tidak boleh menyerah, akupun mengikuti hal itu. Akan tetapi semakin banyak aku berkorban sebagai bentuk perjunganku maka sebanyak itu pula aku menerima ‘kekalahan’. Mengapa harapan-harapan cinta itu selalu saja menyakiti diriku

Seberapa Banyak Aku Berharap Sebanyak Itu Pula Aku Akan Mendapatkan Kekecewaan

Kekecewaan yang aku dapatkan selalu sebanding dengan seberapa banyak aku berharap padanya. Aku berharap dia mencintai diriku seperti aku mencintainya ternyata dia sama sekali tidak cinta, aku berharap dia mau peduli padaku ternyata dia tidak acuh padaku, aku harap dia tidak membohongi diriku tapi nyatanya dia tidak pernah sekalipun jujur padaku.

Selalu Saja Dia Membuatku Berpikir Tentang Menjadi Begitu Menyedihkan Dan Konyol Karena Terlalu Berharap

Jika mengingat betapa dia tidak menghargai diriku aku melihat diriku tanpak sangat menyedihkan. Aku tampak sangat menyedihkan padahal sudah tahu sakit banget tapi selalu saja aku memiliki alasan tidak nyata untuk selalu berharap dia akan berubah, mencintaiku, jujur padaku. Karenanya setiap melihatnya aku seolah-oleh melihat dirinya selalu menertawa diriku.

Karena Sudah Mengalami Sendiri Dan Masih Merasakannya, Aku Tahu Betul Jika Berharap Banget Itu Bakalan Menyakitkan

Awalnya aku tidak ingin mempercayai nasehat agar tetap berharap sewajarnya pada dia, karena aku merasa aku tahu betul tentang dia dan aku dan dia bukan hanya orang asing yang kebetulan berkenalan. Namun nyatanya sekalipun aku tahu betul dia tetap saja harapanku yang berlebihan menyakiti diriku. Seandainya aku tidak mengalami hal ini mungkin aku tidak akan percaya bahwa sesuatu pengharapan yang berlebihan itu akan menyakitkan.

Aku Tidak Tahu Apakah Segala Sesuatunya Yang Sangangat Diharapkan Akan Memiliki Akhir Menyakitkan, Namun Aku Tau Sesuatu Yang Yang Tidak Sesuai Harapan Memang Menykitkan

Sungguh aku tidak tahu dan aku sendiri masih bertanya-tanya apakah akan selalu, Apakah akan pasti memiliki akhir yang menyakitkan bila terlalu berharap, bila tak berharap sewajarnya.

Namun sungguh aku merasakannya bahwa sesuatu yang tidak berjalan sesuai pengharapan itu akan terasa sangat menyakitkan. Rasa sakin itu akan semakin menyakitkan jika pengharapan pada sesuatu itu sangat tinggi.

Duapah.com