Jumat, 20 Mei 2016

Hanya Doa yang Bisa kupanjat Kepadamu, Wahai Mantanku

Halo, mungkin kata ini yang akan aku ucapkan jika aku bertemu dengan mu.

Aku menulis ini karena aku hanya ingin tahu bagaimana kabarmu setelah kita tidak berjumpa  6 bulan lamanya, tulisan ini untukmu, kamu mu yang dulu tergoda dengan wanita lain hingga pada akhirnya kita berpisah entah untuk sementara atau mungkin berpisah untuk selamanya, dan ketahuilah aku menulis ini karena aku sedikit rindu padamu, apakah kau disana juga merasakan rindu padaku ? bukan maksudku ingin mengganggu hidupmu lagi tapi aku hanya ingin meluapkan perasaanku dengan tulisan yang kubuat ini.
Halo kamu yang dulu pernah bilang cinta terhadapku tapi pada akhirnya kamu tergoda dengan wanita lain, entah apa yang terjadi saat kau tiba – tiba ingin menyudahi cerita terhadapku, apa yang salah denganku ? mungkin aku tidak sempurna tapi ketahuilah manusia di dunia ini satupun tidak ada yg sempurna. Memang separuh jiwaku telah pergi bersamamu, memang aku terpuruk dan pada sejak saat itu aku merasa menjadi wanita lemah yang hanya bisa menangis dan mempertanyakan apa kesalahanku sampai saat ini.
Aku merindukanmu, aku menulis ini karena aku merindukanmu apakah kau disana sudah menemukan sebuah kebahagian ?  jika kamu tidak menemukan kebahagian maka tengoklah kebelakang aku disini masih menunggumu, aku bukan wanita yang lemah tapi aku lelah untuk mengenal orang baru dalam hidupku, itu mengapa sampai saat ini aku terus menutup hatiku untuk orang lain dan aku masih terus mengharapkanmu karena aku yakin jika nanti kamu akan kembali padaku, aku wanita yang biasa yang hanya bisa mengharapkanmu dengan sebuah do’a dan bantuan tangan Tuhan.
Untukmu wanita yang tidak ku kenal jika dirimu benar – benar tulus mencintainya maka akau akan ikhlaskan dirinya untukmu dan akan kupastikan juga bahwa ini adalah tulisan terakhirku untuknya dan kupastikan lagi aku akan berusaha untuk tidak lagi merindukannya seperti saat ini, aku tidak pernah membenci kalian berdua aku akan selalu mendokan kalian berdua untuk terus saling mnyayangi, mungkin tahun yang akan datang perlahan – lahan aku sudah mulai bisa untuk melupakan semua tentang kisah ini.
Salam dari ku yang saat ini sedang merindukanmu.
Ini kisah sahabatku yang merindukan mantannya dan aku telah ijin untuk membuat tulisan ini
Via : gelombang.org