Senin, 16 Mei 2016

Surat Untuk Laki-laki, yang Akan Menjabat Tangan Ayahku Nanti

Dear laki laki sang penakluk hati, sudah tak terhitung lagi berapa lama aku tidak berjumpa denganmu. Yang dulu senyummu hanya bisa kunikmati. Kini senyum itu mejadi konsumsi perempuan lain, Yang dulu warna langit selalu indah waktu aku bersamamu tapi sekarang tetap Indah, tapi tak berlangsung lama.


Kamu laki laki sang penakluk hati. Bayangan wajahmu tak mampu kusembunyikan dalam pikiran ini. Entah kenapa tuhan menciptakan kamu bergitu indahnya. Membuat aku ingin segera kau halalkan. Tapi itu dulu, hal hal yang kita rencanakan. Kau menjadi ayah dan imamku. Memiliki keluarga yang begitu bahagia tinggal di satu atap. Dulu kamu juga mengatakan akan setia denganku apapun keadaanku. Sepertinya sekarang rencana itu hanya sebuah rencana. Semua tak lagi sama, saat aku mulai sibuk dan tak ada waktu untuk bersamamu. Aku yang memulai segala aktivitas dari pagi sampai malam hari, tanpa kenal lelah aku terus mengejar apa yang aku mau.


Tapi tahukan kamu, apa tujuanku saat itu? Hanya satu. Ingin siap menjadi wanita idamanmu. Menjadi ibu bagi anakmu kelak dan menghabiskan waktu tua hanya denganmu. Iya denganmu, laki laki pujaanku.

Apa dayaku jika kamu sekarang memilih perempuan yang punya banyak waktu untuk menghabiskannya bersamamu dan aku terus bekerja untuk mengumpulkan pundi pundi tabungan untuk hari bahagia kita nanti. Aku tahu biaya naik ke pelaminan tidak murah seperti biaya naik angkot. Biaya yang kita keluarkan nanti pasti akan membengkak.


Mulai dari pesan undangan, riasan baju pengantin, mas kawin, dekorasi gedung, Fotografer yang ok dan belum lagi disibukkan dengan biaya catering. Biaya sebanyak itu akan kita dapat darimana? Meminta biaya oarangtua? Apa kamu tidak malu setelah kita membakar uang 16 tahun lamanya menghabiskan di bangku sekolah  dan  kamu masih minta untuk biaya nikah? Ayolah lari bersamaku. Mengejar apa yang ingin kita dapatkan. Bukan kesenangan sesaat tapi pernikahan yang lebih cepat.
Laki laki penakluk hatiku, tetaplah menjadi dirimu sendiri. Agar semua rencana kita yang dulu bisa diterima tuhan tanpa revisi. Aku disini merekomendasikan kamu pada-Nya untuk menghalalkanku dan berjabat tangan dengan ayahku nanti.

Salam Cinta, perempuanmu
(hipwee)