Saat pertama melihatmu, tak terlintas dipikiranku bahwa suatu saat nanti kita akan kembali di pertemukan oleh-Nya. Tak ada rasa apapun saat itu. Hati ini pun tidak bergetar. Yang aku rasakan saat itu, aku senang dengan lingkungan yang baru. Ya jujur saja pada saat itu aku merasa senang jika kau disampingku. Tapi aku tidak merasa bahwa itu adalah cinta. Caramu memperlakukanku itu beda. Kau sangat lembut disaat kau mencoba mengajarkan sesuatu hal padaku yang tak ku ketahui. Ahh.. aku merasa kagum padamu.
Hari demi hari berganti terasa cepat. Kau menghilang di telan gelapnya malam. Aku tak mengerti apa yang telah terjadi pada saat ini. Berusaha mencari tahu pun percuma. Rindu padamu? Mungkin pada saat itu aku tidak merasakan rindu hanya saja aku merasa kehilangan orang yang telah mengajariku banyak hal. Aku sempat bertanya pada-Nya, "ya Tuhan mengaPa harus dia?
aku masih ingin mengenalnya lebih lama." Sungguh kebesaran sang Ilahi, suatu malam handphone ku berbunyi dan ku baca terdapat pesan dari orang yang tak ku ketahui. Seseorang itu adalah kamu. Kamu menghubungiku untuk pertama kalinya. Entah kau mendapatkan nomor ku dari mana. Aku tak peduli itu. Yang jelas untuk saat itu hingga detik ini aku bahagia bisa mengenalmu lebih dalam.
Ibu, Putih Kasihmu Akan Abadi dalam Hidupku
--hIPWEE--