Catatan Hipwee - Seorang
anak yang mulai menginjak remaja, memang sangat wajar jika sudah mulai
jatuh cinta. Perasaan ini merupakan anugerah dari Allah SWT yang patut
disyukuri. Hanya saja, kita, sebagai orang tua jangan menganggap sepele
hal ini. Sebab, masa-masa seperti ini sangat rentan terjerumus ke arah
jalan kenistaan, jika kurangnya pendampingan.
Orang tua harus bisa memposisikan dirinya sebagai sahabat. Bukan hanya
menjadi orang yang selalu memerintah, bagaikan pemimpin yang otoriter
penuh dengan aturan. Jika terlalu dikekang boleh jadi ia semakin
memberontak dan melakukan sesuatu di luar aturan itu tanpa sepengetahuan
Anda.
Pentingnya memposisikan diri Anda sebagai sahabat agar anak merasa
nyaman pada Anda. Memang tidak selamanya sebagai sahabat, wibawa Anda
sebagai orang tua pun perlu dikedepankan. Hal ini sebagai langkah utama
bagi Anda untuk merangkul anak untuk lebih dekat kepada Anda daripada
orang lain.
Ketika anak sudah mulai merasa nyaman pada Anda, maka Anda akan mudah
mengarahkan mereka, termasuk dalam mengendalikan perasaannya.
Anak yang mulai jatuh cinta, Anda arahkan pada cinta yang suci. Termasuk
dalam memilih pendamping hidupnya nanti. Seperti halnya tipe calon
pendamping hidup yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, yang dalam istilah
Jawa dikenal sebagai bibit, bebet dan bobotnya.
Terangkan padanya, ketika memilih pendamping hidup harus bagus
pengetahuan agamanya. Namun, tidak harus orang itu kiyai, utadz atau pun
santri. Yang terpenting memiliki akhlak yang baik dan berasal dari
keluarga yang baik-baik.
Perihal kekayaan, bukan berarrti ia harus memiliki rumah yang besar,
mobil mewah dan harta berlimpah. Yang terpenting ia memiliki harta
sendiri, bukan harta orang tuanya. Punya pekerjaan yang stabil atau
punya potensi untuk mampu menopang kebutuhan keluarganya. Dan yang
terpenting ialah sekufu atau setara dengan keluarga. []
Referensi: Ada Anak Bertanya pada Ibunya/Karya: Prof. Dr. Abu Su’ud/Penerbit: Pustaka Adnan
sumber : islampos.com