Jumat, 20 Mei 2016

Jangan Terlalu Banyak Koleksi, Segerakan Seleksi, Lalu Resepsi

Minggu ini kamu menghabiskan waktu bersama pacar baru. Betapa senangnya bisa mengambil hatinya, ketika banyak cowok lain yang menjadi sainganmu.

Kamu sangat menikmati momen-momen indah dengan pacar baru. Kamu akan melalui semua kegiatan bersamanya. Pacar baru, suasana baru, harapan baru.
Kamu pun mulai mengenalkan pacar baru ke teman-temanmu. Sebagian dari mereka senyum-senyum, ikut senang. Sebagian lagi terbelalak sambil melontarkan pandanyan yang seakan-akan berteriak:
Ada lagi? Yang kemarin kan, belum putus?
Kamu pura-pura tak peduli pada arti sorot mata itu. Kamu merasa masih muda, rasanya wajar saja jika gonta ganti pasangan secepat berganti pakaian. Bahkan, bisa pacaran dengan lebih dari satu cewek sekaligus. Bukankah semakin banyak mengenal pribadi cewek, semakin banyak pilihan?
Mumpung janur kuning belum melengkung, kamu merasa masih bebas gonta-ganti pacar. Kalau sudah menikah nanti, mana bisa membusungkan dada dan mendapat julukan cowok paling gampang meluluhkan hati cewek?
Teman, masa pacaran adalah masa pengenalan dengan lawan jenis. Kamu bisa belajar saling pengertian, saling memahami perbedaan pendapat, saling menerima kekurangan. Masa pacaran itu bukan ajang untuk membusungkan dada karena gampang meruntuhkan hati cewek. Bukan masa main-main hanya karena ingin dianggap hebat bisa mendapatkan cewek cantik.
Sekarang ini bukan lagi masanya kamu butuh pengakuan. Semua sudah cukup. Jangan terlalu banyak memiliki koleksi. Segerakan seleksi, lalu adakan resepsi.
Selanjutnya, kamu bisa melakukan pacaran setelah menikah. Pacaran setelah nikah itu asyik, lho. Kamu bisa melakukan apa saja, tanpa takut dimarahi orangtuanya, apalagi dihukum Tuhan. Semuanya sudah halal.
Lagipula, pacaran dengan banyak cewek sekaligus, akan membuat cewek-cewek itu suatu hari nanti merasa sakit hati kalau perbuatanmu terungkap. Memangnya kamu mau kalau suatu saat nanti kamu yang sakit hati karena dikecewakan cewekmu?
Gonta-ganti cewek pun tidak enak. Ibarat menanam padi, belum sampai masa panen, kamu sudah harus membuang semua tanaman-tanaman itu.
Kamu sudah beranjak dewasa. Yuk, segera luruskan jalanmu, dan beranikan diri untuk menyelenggarakan ijab kabul dan resepsi pernikahan!
Hingga.com