Jumat, 17 Juni 2016

Mengapa Harus Membuang Waktu untuk Bersedih Ketika Belum Menemukan Jodoh?

“Kapan jodohku tiba?”

Mungkin itulah pertanyaan yang selalu bermain di kepala, ketika jodoh tak kunjung tiba.
Selama menunggu jodoh, kita selalu iri pada teman yang hari-harinya diselimuti canda tawa bersama pasangan. Ke mana-mana selalu berdua. Pergi ke kampus bersama. Nonton bioskop, makan di kantin, mengerjakan tugas, selalu bersama. Ditambah lagi canda tawa lewat aplikasi ponsel, ketika masing-masing sudah berada di rumah. Betapa asiknya punya pasangan.

Sementara, kita?

Hanya bisa iri melihat kebahagiaan mereka. Hanya bisa menebak-nebak, apakah kita akan bahagia seperti mereka?

Tapi, di sisi lain, ada teman yang justru santai-santai saja menghadapi kejombloannya. Dia tetap semangat menjalani hari-hari, meskipun sendiri. Dengan senyum ceria, dia melakukan semua kegiatan, tanpa terbebani pikiran bahwa dia belum mendapatkan jodoh.



Ketika teman-teman lain satu per satu menyebar undangan pernikahan, teman yang jomblo ini santai saja. Dia seperti tidak pernah memikirkan soal jodoh. Sementara, kita semakin galau ketika menghadiri pesta pernikahan teman dan kita masih sendirian.

Galau.

Itu intinya.

Akhirnya, kita hanya membuang-buang waktu untuk bersedih.

Padahal, ketika tiba waktunya nanti, kita cuma bisa tertawa. Menertawakan kebodohan, karena sempat-sempatnya menggalau. Kebahagiaan itu akan datang ketika tiba waktunya nanti. Terlalu lama menggalau hanya akan menguras energi dan menyia-nyiakan waktu.

Seharusnya, kita bisa menyadari. Hubungan yang telah lama dibina, bisa kandas tiba-tiba. Kebersamaan-kebersamaan yang membuat iri orang lain, bisa terlupa begitu saja. Karena, bukan kita yang mengatur kehidupan ini. Bukan kita yang punya kekuatan untuk melanggengkan jodoh atau mempercepat datangnya jodoh.

wanita lari photo

Yang seharusnya kita pikirkan adalah sebaliknya. Memanfaatkan waktu. Sebaiknya, kita bisa menggunakan waktu dengan lebih bijak. Mengejar mimpi, melakukan hobi, meraih prestasi.

Masalah jodoh, dia akan tiba, saat waktunya memang sudah tiba.