Rabu, 18 Mei 2016

Jangan Berdiri Pada Hati yang Patah, Kau Hanya Pelarian


Guys,
Kalian pernh jatuh? Laku terluka? Misalnya seperti ini, kalian lagi seneng-senengnya main sepedea. Kemudian kalian jatuh, lutut kalian terluka. Apa yang kalian lakukan agar luka itu sembuh ? Banyak jawaban mungkin yang kalian berikan. Bisa saja membiarkan luka itu sampai sembuh sendiri dengan menikmati sakitnya hingga luka itu menghilang, tapi toh pasti lama kan sembuhnya. Atau mungkin kalian merawatnya dengan memberikan obat merah dan kemudian menutupnya dengan plaster. Kau menemukan sebuah cara untuk mengobati luka itu dengan menutupnya dengan plaster. Setelah kau sembuh, plaster itu kemudian kau buang. Begitukah ? 
Lalu bagaimana jika sakit itu adalah sakit di hatimu ? ada seseorang yang membuatmu jatuh dan terpuruk karena mencintainya. Misalnya dikhianati, ditinggalkan, diselingkuhi, ditolak atau apalah. Yang jelas hatimu terluka. Apa yang kau lakukan?  Bisa jadi kau juga menjawab seperti pertanyaan semula. Kau mendiamkannya hingga rasa sakit di hatimu menghilang, tapi toh kau akan merasakan sesaknya tiap kali mengingat pengkhianatan itu. Dan jelas sekali, kau butuh waktu yang sangat lama untuk menyembuhkan luka itu. Hitungan hari? Tidak, tidak sesingkat itu kawan. Ini hati yang terluka, bukan lutut. 
Lalu apa? Kau akan menjawab mengobatinya? Dengan apa? Dengan obat merah dan menutupnya dengan plaster? Oke, mungkin bukan obat merah dan plaster, lalu apa? Mungkin bisa jadi pengganti? Iya, karena menurut kebanyakan orang yang pernah terluka dalam cinta, cara mengobati luka itu adalah dengan menemukan seseorang yang baru. Seseorang yang baru ini bolehkah kita sebut sebagai pelarian? Bisa saja boleh, atau mungkin tidak. 
Dalam siklus patah hati, orang cendrung akan berusaha mengobati lukanya dengan apa pun itu. Jarang sekali mereka membiarkan luka itu sampai membusuk dan berharap luka itu akan hilang sendirinya. Boleh jadi ada beberapa orang yang meyakini cara ini adalah sebuah cara terbaik, karena tidak menyakiti orang lain. Tapi bullshit dengan semua itu, toh hati kita juga pernah dilukai. Jadi percayalah, membiarkan luka itu menghilang sendiri hanya bagi mereka yang memiliki kesabaran dan hati baja. 
Mengobati luka dengan mencari seseorang yang baru ini seperti ini. Bisa saja kau kembali menghubungi teman lamamu yang entah dimana, berharap dia mengenalkanmu dengan seseorang yang bisa mengobati lukamu. Atau bahkan teman lamamu ini yang menjadi seseorang itu. Atau sebelum jauh kesana, kau bisa mencari seseorang yang bisa mengerti dirimu, mendengarkan keluhmu, hingga akhirnya kau nyaman, dan kemudian.... ya selanjutnya itu urusanmu. 
Percaya seseorang yang akhirnya membuatmu nyaman itu juga akan merasa nyaman dengan keberadaanmu di sisinya. Karena sesungguhnya hati yang patah sangat mudah untuk ditaklukkan. Hati yang patah, butuh di obati, sangat rapuh ketika dia harus berdiri sendiri, setidaknya dia butuh penyangga untuk bisa tegak kembali. 
Seseorang yang sedang terluka akan mencari seseorang yang bisa membuatnya nyaman. Ngaku aja deh kalian, pernah kan kayak gini ? atau mungkin kalian yang jadi seseorang itu Jtenang saja, aku juga ngerasain itu kok. Bagaimana hati yang terluka ini membutuhkan seseorang untuk mengobatinya. Akhirnya, setiap yang datang di tampung hanya untuk mengisi kekosongan saja. Terlepas dari itu semua, sungguh rasa sakit karena dikhianati itu membuat aku menjadi takut untuk mengenal keseriusan LAGI. Saat ini hanya butuh hati yang bisa membawa diri ini ke dalamnya untuk di isi dan di buat tenang. 
Ada beberapa alasan kenapa orang yang datang kepada hati yang patah ini bisa disebut sebagai pelarian. Pertamahati yang patah ini butuh disembuhkan. Kami tidak bisa menyembuhka rasa sakit ini sendirian. Kami butuh seseorang yang bisa membangkitkan kembali hati yang rapuh ini. Setelah kami bangkit, bisa saja kau akan menjadi pencarian kami, atau bahkan sebagai plaster yang ketika luka sembuh lalu dibuang. Berhati-hatilah saat kau datang disaat hati kami patah. 
Kedua, hati yang patah ini kesepian. Sangat wajar ketika baru dikhianati hati ini menjadi sepi. Kami menjalani hari-hari kami dengan begitu banyak kebahagian dan warna ketika cinta itu masih ada. Kemudian dia pergi sesukanya saja dan membuat warna itu menjadi kelabu. Kau tau betapa sepinya kami setelah itu? Maka dari itu, kami membutuhkan seseorang untuk membuat warna-warna lagi dalam hidup ini. Setidaknya warna baru selain kelabu. Setelah kami bisa melukis warna baru, bisa saja kau akan menjadi pelabuhan kami, atau bahkan kembali tercampakkan. Berhati-hatilah saat kau datang di hati yang patah. 
Ketiga, hati yang patah ini putus asa. Kau bagaimana rasanya sendiri dan berada diantara orang-orang yang sibuk membicarakan pasangan dan kami  selalu yang terbully karena baru saja di tinggalkan? Akhirnya kami memutuskanmu yang saat ini tengah dekat untuk jadi pasangan. Tanpa cinta, tapi boleh jadi seiring berjalannya waktu kami bisa saja mencintaimu dengan tulus melebihi yang lalu, atau bahkan kembali “tercampakkan”. Berhati-hatilah saat kau mendekati hati yang patah.   
Keempat, hati yang patah ini penasaran dengan sosokmu. Kau yang sangat dingin dan terlihat susah untuk didekati mendorong rasa penasaran yang berlebihan yang membuat kami berusaha untuk mendapatkanmu. Andai kau bisa kami taklukkan, itu kan menjadi sebuah kebanggaan terbesar bagi kami. Kalau setelah dijalani ternyata kau tidak mengasikkan, bisa saja kami meninggalkanmu, karena hati yang patah ini memang mudah sekali baperan. Atau bahkan, jika setelah dijalani ternyata kau benar-benar orang yang mengasikkan, kita akan sama-sama memulai semua hal baru dan menjalin hubungan ynag baru. Berhati-hatilah saat kau mendekati hati yang patah. 
Seseorang yang datang kepadamu saat dia tengah terluka adalah orang yang butuh kau tenangkan. Butuh bahumu untuk bersandar. Butuh kata semangatmu untuk bangkit. Namun terkadang, kau yang tak mampu menahan rasa menjadikanmu sebagai pelarian yang selanjutkan akan disakiti oleh hati yang patah itu. Tidak salah mendekat kepada hati yang patah, tapi hati-hati nanti kamu jatuh J. Terkadang cinta yang agung-agungkan menjadikanmu sosok yang paling lemah. Cuma di cinta kau bisa menemukan kesetiaan di bayar pengkhianatan. Cuma dicinta kau bisa merasakan pengorbanan di bayar kesia-siaan. Cuma dicintai kau merasakan pemberian dibalas penolakan. Dan Cuma dicinta kau bisa merasakan mencintai kemudian di benci. Jangan Berdiri Pada Hati yang Patah, Kau Hanya Pelarian.

Sumber : http://myworkpu3.blogspot.co.id/2016/01/jangan-berdiri-pada-hati-yang-patah-kau.html