Bertemu, jatuh cinta, lalu menjalin hubungan.
Kamu baru menyadari bahwa semuanya terjadi begitu saja. Setelah mengenal
dia, hari-harimu jadi indah. Kamu dan dia sepakat untuk memupuk
hubungan. Hari demi hari kamu jalani bersamanya. Semakin lama, kalian
saling memahami kebiasaan masing-masing dan saling mengenal karakter.
Ada sih, satu dua letupan yang terjadi, tapi itu tidak menjadi masalah
untuk hubungan kalian dan justru menjadi bumbu dalam komitmen kalian
berdua.
Di mana ada kamu, pasti ada dia. Semua orang tahu kalian adalah pasangan
tak terpisahkan. Semua sudah cocok. Kalian pun mulai menabung untuk
melangkah ke jenjang berikutnya. Pernikahan.
Kamu dan dia hanya manusia biasa. Kalian berencana, Tuhan juga lah yang menentukan.
Ternyata, semua yang kamu bayangkan, tidak sesuai dengan kenyataan.
Semua yang telah kamu rencanakan, belum dikabulkan Tuhan. Tuhan punya
rencana lain untuk kamu, yang pasti akan lebih baik.
Rencanamu naik pelaminan dengan dia, batal. Tujuanmu untuk membina rumah
tangga bersamanya, tidak bisa terlaksana. Saat itu kamu tidak percaya
dengan semua yang terjadi. Tapi, itu kenyataan.
Tuhan mempertemukan kamu dan dia, hanya ingin kalian saling mengenal. Tapi kalian belum ditakdirkan untuk berjodoh.
Kecewa? Pasti.
Sedih? Sangat.
Tapi, di hubungan kalian ada banyak pelajaran yang bisa dipetik. Bukan
sekadar pelajaran untuk saling mencintai, berbagi, dan saling
menghormati, tetapi juga keikhlasan, kebesaran hati, dan kesabaran luar
biasa.
Kamu tidak akan mendapat pelajaran berharga itu kalau dulu tidak bertemu dengannya.
Tidak ada yang sia-sia. Kamu sudah menjalankan kewajibanmu dan mengikuti jalan Tuhan.
Ayo, angkat kepala, tegakkan punggung! Masa depanmu masih panjang. Tuhan
sudah menyiapkan jodoh yang benar-benar ditakdirkan untuk kamu. Jodohmu
yang sesungguhnya, sudah menunggu di depan sana.