Selasa, 17 Mei 2016

Video Detik-detik Sebelum 4 Remaja di Lumajang Tewas Akibat Makan Ikan Buntal




Rekaman video berikut ini bisa menjadi pelajaran agar lebih waspada dan tidak sembarangan menyantap ikan laut. Sebab, tidak semua ikan bisa dimakan karena ada yang mengandung racun.

Video ini diunggah di YouTube oleh pemilik akun bernama Debi Prasetyawan, dan kini menjadi viral dan menyebar di Facebook.

Rekaman video berikut ini bisa menjadi pelajaran agar lebih waspada dan tidak sembarangan menyantap ikan laut. Sebab, tidak semua ikan bisa dimakan karena ada yang mengandung racun.Empat remaja di dalam video ini meninggal usai menyantap ikan buntal hasil pancingan mereka di laut pada Jumat (6/5/2014) lalu.

Mereka bernama Edi Eka Pratama (16), Khoirul Zikin (13) dan Huda (17), ketiganya warga Desa Purorejo; serta Dani (11), warga Tempurejo, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang.
Meski tahu ikan tersebut beracun, para bocah dan remaja ini nekat menyantapnya beramai-ramai.

"Korban keracunan ikan buntal, seorang meninggal tadi malam dan tiga lainnya meninggal pagi ini dalam perawatan di RSD dr Haryoto Lumajang," kata Samsul, salah-seorang saksi warga, Sabtu (7/5/2016).

Sementara itu, tiga orang yang ikut menyantap ikan beracun itu berhasil selamat. Ketiganya yaitu, Angga Anggita Pratama (17), warga Desa Tempurejo dan Supriyanto Adi (17), dan Wahid (47), warga Desa Purorejo.

Menurut kesaksian seorang warga bernama Umar, para korban hari itu berlibur ke Pantai Licin di Desa Lebak, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.


Lokasi pantai ini tidak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka yang memang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Malang.


"Mereka memanfaatkan libur panjang untuk memancing di pantai. Mereka berhasil dapat seekor ikan buntal berukuran besar dengan berat 8 kilogram. Ikan itu selanjutnya dibawa pulang untuk dimasak," katanya.

Ikan buntal hasil memancing itu, berbentuk seperti kapal selam, berwarna kuning mencolok, di bagian dada berwarna putih, dan ada bintik-bintik hitam pada bagian kulit luar.


Sesampai di rumah, ikan tersebut kemudian dipotong menjadi dua dan dibagi dengan korban yang tinggal di Desa Purorejo dan Desa Tempurejo.

"Ikan itu memang beracun. Kami saja kalau menemukan ikan itu di pantai, pasti dibuang karena tahu tidak boleh dimakan," jelas Umar.

Tak lama setelah menyantap masakan ikan buntal, para korban merasakan sakit perut, mual, pusing, muntah-muntah. Beberapa di antara mereka sempat kejang-kejang, hingga akhirnya meninggal dunia.

AKP Budi Setiyono Kapolsek setempat mengatakan, masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti sekaligus menghimpun keterangan saksi di lokasi.

"Kami masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan.Terkait keracunan, sementara ini dari keterangan saksi, memang benar para korban mengonsumsi ikan buntal," kata AKP Budi Setiyono.

sumber berita : www.surya.co.id