Rabu, 25 Mei 2016

Kita Memang Berbeda, Namun Bukan Berarti Kita Tak Boleh Jatuh Cinta

Aku bersyukur bisa bertemu denganmu, lalu jatuh cinta denganmu. Aku bersyukur karena di antara semua orang baik yang kukenal, ternyata kamulah yang terbaik untuk mendampingiku.

Aku tahu kita berbeda, maksudku...punya keyakinan yang berbeda, lalu mengapa?

Aku tahu kita tak akan mengalah untuk keyakinan ini, tetap teguh pada keyakinan masing-masing, namun tak lupa saling menghargai, lalu mengapa?
Aku mencintaimu. Kita saling mencintai, dan tak pernah lupa saling menghargai perbedaan yang ada. Itu yang kutahu, tak peduli dengan orang lain yang meributkan hubungan kita.

Kita Memang Berbeda, Namun Bukan Berarti Kita Tak Boleh Jatuh Cinta: 

1. Aku tau, keyakinan kita memang berbeda. Tapi asal dari semua itu tetap satu, Tuhan yang Esa.

Dari awal aku sudah menyadarinya, kita berasal dari keyakinan yang berbeda. Tapi tak mengapa. Bukankah asal dari semua yang hidup di dunia ini hanya dari satu sumber, Tuhan yang Esa?

Lalu mengapa? Apa yang harus diributkan?

2. Keyakinan kita memang berbeda, tapi Ia Sang Pencipta, mengajari kita satu hal: saling mengasihi dan menyayangi.

Yang kita berdua pahami, Sang Ilahi mengajarkan kita mengenai kebaikan. Bagaimana perilaku kita kepada sesama manusia, dan sebagainya. Kita berdua tahu itu.

Kamu memang berbeda, tapi aku merasakan pancaran kasih Tuhan dari perilakumu. Lantas, apa yang membuatmu tak pantas kuperjuangkan?

3. Cinta kita ini indah. Tulus kita ini bahkan membuat perbedaan serasa tak sulit untuk dijalani.

Kita bahkan tak memandang perbedaan yang ada sebagai sebuah halangan. Bukannya 'tersandung' perbedaan, kita malah sibuk membuat hubungan kita semakin indah.

Tak pernah lupa untuk saling mensupport, menyemangati, mengingatkan, menjadi saudara, teman, dan kekasih terbaik.

4. Perbedaan ini mungkin buruk di mata banyak orang. Lalu mengapa? Tak masalah selama kasih ini tak pernah pudar.

Ya, aku tak mau bermuluk-muluk. Hubungan dengan perbedaan keyakinan, sudah pasti akan dicibir banyak orang. Lalu mengapa? Seberapa pentingkah cibiran orang lain untuk kita?

Aku tetap menyayangimu, meski seburuk apapun pendapat orang tentang kamu dan perbedaan kita.

5. Aku tak akan begitu mudah melepasmu. Sulit memang mencari yang sama keyakinan dan sepadan. Tapi buatku, sulit juga mencari pribadi sebaik kamu.

Ya, itulah yang dikatakan mereka tentang kita. Harus mencari yang sama keyakinannya, yang sepadan. Tapi buatku, mencari teman sehidup-semati juga lebih dari itu. Harus bisa mendapatkan yang tercocok, yang terbaik dalam segala hal termasuk karakter. Dan aku sudah menemukannya dalam dirimu. Lantas apa lagi yang membuatku ragu?
Sudahlah, tak perlu memusingkan pendapat orang. Tuhan itu satu. Kita juga dipertemukan atas rencana-Nya.

Ketahuilah Sayang, rencana Tuhan tak pernah menghasilkan sesuatu yang buruk. Aminkan itu saja, dan teruslah melangkah bersamaku.

Aku mencintaimu…