Jumat, 17 Juni 2016

Kisah Seorang Suami Tampan yang Memiliki Istri Tidak Cantik

Ada yang bilang kalau cinta nggak memandang penampilan fisik, tapi tentu tak dimungkiri bahwa pada awalnya saat kamu tertarik dengan seseorang, maka yang pertama dilihat adalah penampilan fisiknya, kan? Namun seiring berjalannya waktu dan kamu pun telah memiliki banyak pengalaman, dari pasangan satu dan pasangan lainnya, kamu pun semakin sadar bahwa penampilan fisik bukanlah penilaian utama ketika kamu ingin menghabiskan waktu bersama.


Bicara soal cinta tanpa memandang penampilan fisik, maka ada sebuah kisah menarik yang kini telah tersebar di media sosial, Facebook. Sebuah tulisan yang diberi judul ‘Istriku Tidak Cantik’ yang telah di share sebanyak 5.644 kali tersebut bercerita tentang seorang pria tampan yang memiliki seorang istri yang tidak cantik. Jika membaca penjelasan diawal mungkin kamu akan berpikir bahwa pria tersebut menyesal telah menikahi wanita pincang, namun ternyata kamu salah. Simak kisah lebih lengkapnya di bawah ini.
Istriku tidak cantik, standar dan biasa saja. Aku juga sadar bahwa dia tidak cantik dan kalau bersanding denganku maka aku nampak lebih rupawan dari dia. Badannya kecil ada dibawah dadaku, juga kulitnya agak hitam, lebih putih kulitku, satu lagi kakinya agak pincang, yang kanan lebih kecil sedikit daripada yang kiri.

Aku menyadarinya ketika aku sudah menikahinya, namun aku sadar bahwa aku telah memilih dia dengan ikhlas dihatiku, kan aku yang memilih, bukan dia yang memaksa, dan walau istriku tidak cantik, namun aku mencintainya. Allah taburkan rasa cinta itu ketika malam pertama aku bersamanya.

Dimataku dia tetap tidak cantik, namun aku nyaman bila melihat senyumannya. Dia selalu menerima apa adanya aku, sempat aku pulang tidak bawa gaji seperti yang dijanjikan di lembar penerimaan karyawan bahwa gajiku tertera 4 juta sekian-sekian, namun karena aku selalu terlambat dan juga sering bolos lantaran mengantar si kecil ke rumah sakit dan juga si sulung ke sekolah maka hampir 40 % gajiku dipotong.

Subhanallah dia tidak bersungut, malah segera bersiap menukar menu makanan dengan yang lebih sederhana dan bersikeras meminjam komputer butut kami untuk menulis artikel yang dikirimkannya ke beberapa majalah yang terkadang satu atau dua artikel ditayangkan, dan baginya itu sudah Alhamdulillah bisa menambah sambung susu anakku.

Istriku tidak cantik, namun aku ingat, banyak sekali sumber daya alam yang buruk bahkan legam dan membuat tangan kotor namun tetap dicari, diburu dan dipertahankan orang, seperti batubara. Istriku mungkin bukan emas, dia mungkin batubara, keberadaannya selalu menghangatkan hatiku dan selalu membuatku tidak merasakan resah.

Aku membayangkan bila aku menyimpan batubara satu kilo dirumahku dibandingkan dengan menyimpan emas satu kilo dirumahku, maka aku tidak akan dapat berjaga semalaman bila emas yang kusimpan. Namun bila batubara yang ku simpan, aku masih punya izzah ada barang yang ku simpan yang cukup berharga, namun aku tetap dapat tidur nyenyak dengannya.

Bayangkan bila istriku sangat cantik, mungkin aku tidak akan tenang membayangkan dia ke pasar dilirik semua lelaki, membayangkan dia sms-an dengan bekas pacar-pacarnya dulu, membayangkan mungkin dia bosan padaku. Akh.. aku bersyukur istriku tidak cantik sehingga aku bisa tidur nyenyak walau banyak nyamuk sekalipun. Istriku tidak cantik, namun dia adalah istri terbaik untukku. Masya Allah...Kisah dari seorang hamba Allah di negri nan jauh disana
 Bintang.com